Pages - Menu

Senin, 30 Mei 2011

Layaknya Tak Berjudul ^-^


entah bagaimana mengawali tulisan ini...
sungguh sulit mengawalinya,,,
suatu kondisi hati yg sedang merasakan cinta, ah tentu saja setiap kata yang
ada hanyalah cinta. . dan bila logika 1% dan 99,9 adalah cinta.

tapi karena cinta pula, menyatukan segala beda yang ada, antara aku dan dirimu, antara qt semua..
layaknya hitam bercampur dengan putih. harusnya setiap pasangan itu mampu untuk saling melengkapi..

melengkapi ketika satu diantara qt terjatuh, agar tak terlihat pincang...
saling menjaga ketika qt sedang takut akan suatu hal,
dan saling melengkapi ketika qt dihadapkan pada satu kondisi yang memaksa qt untuk membuat satu keputusan...
be positive, alangkah indah jika cinta terbina
sprti demikian halnya. cinta yang tak mengedepankan nafsu tapi cinta yang dilandasi takut akan Tuhannya...

hmmm, membayangkan betapa indahnya membina cinta dalam kondisi yang serba mngerti dengan keadaan masing2...
lalu, keindahan itu dibalut dengan segala keikhlasan,,,
ikhlas untuk selalu saling menjaga, b
ukan untuk menyakiti...


ah...cinta.hadirnya begitu memikat, memberikan keindahan yang membuat qt terpikat lalu lupa pada penat...



ah rasanya bibir ini tak ingin berhenti mendedangkan syair cinta untuknya...
mengaguminya bahwa dia adalah anugrah yang begitu indah...
hmmm tp apakah cinta ini hanya untuk cinta pada lawan jenisnya saja?
bagaimana ibuq, sodaraq, dan smua orang yang juga mencintaiq...
harusnya mereka mendapat porsi yang sama dalam hal cinta..


merasa disayangi, dijaga, diperhatikan dan dilindungi..
porsi itu harusnya selalu sama, tak perlu lagi takaran ataupun timbangan..karena semua berlandaskan cinta...
harusnya juga Tuhankulah yang paling utama. porsinya selalu sama untukq... tapi kadang kadar cintaq berubah ubah...
jika yang diberikan kebaikan maka alhamdulilah berkali - kali
tapi jika sebaliknya maka Tuhan tidak adil berkali kali pula dengan segala sumpah serapah yang tak seharusnya diucap..
padahal....porsinya sama. lalu dimana letak bedanya...


ah betapa membingungkannya bicara ini? berawa
l dari keisengan menghilangkan rasa kantuk knp malah muncul kalimat kalimat seperti ini. akhiri sajalah...

diakhir tapi bukan terakhir, , ,
muncul kata cinta untuknya (hmmmm tuh kan balik lagi, buat dya aja sllu diungkapkan dimana - mana)

"ayah...(panggilan sayang untuknya rek)
ini bukan lagi cinta, entah q sendiripun tak tahu apa definisi yang pantas untuk persaanq ini...
tapi.... aku sayang n sllu kangen sama ayah...
walao nanti kebersamaan ini harus berakhir tapi jangan pernah lupa bahwa qt pernah bersama...ada serpihan rasa yang pernah bersemayam dalam hatimu dan juga hatiku...

miss u ayah...
tak bisa ku berhenti mengagumimu, ,
thank you ayah, , ,
atas segala kasih, perhatian, dan juga rasa ini....
semoga qt sllu berada di jalanNya. Amiiiin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar